Kota Bekasi mendapat peringkat ke-23 dari 25 Kota dan Kabupaten tingkat Jawa Barat. Penilaian pertama Adipura pada aspek kebersihan dan keindahan. Hal ini membuat Kota Bekasi dinilai sebagai kota yang paling kotor. Bekasi kembali jadi sorotan. Setelah menjadi bulan-bulanan warga terkait kemacetan.
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi menegaskan, dalam mengurus kota, Pemerintah kota Bekasi sudah beruasaha dan bekerja dengan sistematika juga akademika. Menurutnya, yang perlu ditekankan saat ini adalah sikap konsistensi aparatur pemerintahan dalam menjalankan tugasnya. Ahmad mengatakan, sudah memerintahkan sebanyak 18 ribu pegawainya untuk berpartisipasi menjadi motor penggerak kebersihan lingkungan demi mensukseskan diraihnya Adipura 2015.
Kepala Badan Pengolahan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi Dadang Hidayat, mengatakan, tahun 2015 ini, penilaian aspek kebersihan dan keindahan Kota Bekasi menurun drastis. Walikota Bekasi juga mengatakan, membentuk pola hidup masyarakat yang bersih juga sangat penting. Namun menurutnya, membentuk pola hidup masyarakat itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Karena, Kota Bekasi sebagai kota metropolitan tentu menjadi kota yang multi etnik.
Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Abdillah Hamta mengatakan, kurangnya armada kendaraan pengangkut sampah di Kota ini menjadi permasalahan yang tak sepele saat membersihkan sampah kota. juga, kesadaran penduduk tentang kebersihan juga harus ditingkatkan. "Banyak sampah liar menumpuk di pinggir jalan, membuktikan masyarakat masih membuang sampah sembarangan," kata Abdillah.
Untuk berusaha menjadikan kota lebih baik, Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, yakin mampu mengejar tertinggalnya penilaian pertama Adipura pada penilaian kedua, yang dilakukan sejak Januari hingga akhir Maret mendatang.
(sumber : http://www.garudanews.com/ )
EmoticonEmoticon